seaflog – Program Arafura & Timor Seas Ecosystem Action (ATSEA-2) resmi ditutup setelah berjalan selama lima tahun sejak dimulai pada tahun 2019. Program ini merupakan fase kedua dari inisiatif regional yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di wilayah Laut Arafura dan Laut Timor (ATS) guna meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.
ATSEA-2 didanai sebesar USD 9,7 juta dan dikembangkan sebagai respons terhadap potensi perikanan yang tinggi di wilayah tersebut, sekaligus mengatasi penurunan kondisi ekosistem laut yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia dan perubahan iklim.
Selama masa operasionalnya, program ini berhasil mendukung strategi ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan memperluas area konservasi. Targetnya adalah mencapai 30 persen dari total wilayah laut yang dilindungi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Program ATSEA-2 juga melibatkan kemitraan antara United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan KKP RI. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya laut dan perikanan di wilayah ATS, serta mendorong praktik-praktik berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.
Penutupan program ini menandai pencapaian signifikan dalam upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Laut Arafura dan Laut Timor slot kamboja. Meskipun program telah berakhir, harapannya adalah inisiatif serupa akan terus dilanjutkan untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Dengan pendanaan yang mencapai USD 9,7 juta, ATSEA-2 telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Laut Arafura dan Laut Timor. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama regional dan pendanaan yang memadai dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.